Banyak pedagang pasar sering kali bingung, uang dagangan kok cepat habis, padahal jualan ramai. Rahasianya ada di cara mengatur uang dagang. Kalau rapi dan disiplin, insyaAllah hasil dagang lebih terasa, tidak cuma muter-muter saja. Berikut tips yang mudah dipraktikkan.
1. Pisahkan Uang Dagang dan Uang Rumah
Jangan campur uang untuk belanja barang dengan uang belanja rumah. Sediakan kotak atau dompet khusus untuk uang dagang. Kalau perlu, kasih gaji untuk diri sendiri tiap minggu supaya jelas.
Contoh:
Kalau untung Rp2 juta sebulan, ambil Rp500 ribu untuk kebutuhan rumah. Sisanya biarkan tetap di kas dagang.
2. Catat Semua Transaksi
Walau cuma jajan gorengan atau bayar parkir, tetap tulis. Pakai buku tulis biasa. Kolomnya sederhana: tanggal – keluar – masuk – sisa uang.
Contoh:
- 01/08: Jualan Rp500.000 → masuk Rp500.000 → saldo Rp500.000
- 01/08: Belanja sayur Rp300.000 → keluar Rp300.000 → saldo Rp200.000
3. Hitung Untung Rugi dengan Sederhana
Jangan hanya lihat omzet (uang masuk), tapi hitung juga modal dan biaya.
Contoh:
Jualan Rp10 juta sebulan.
Modal barang Rp7 juta.
Biaya lain (listrik, plastik, bensin) Rp1 juta.
Untung bersih = Rp2 juta.
4. Tentukan Harga Jual dengan Tepat
Jangan asal kira-kira. Hitung modal lalu tambahkan keuntungan wajar. Kalau ada biaya tambahan seperti plastik atau ongkos, masukkan juga.
Contoh:
Harga beli Rp10.000 → tambah keuntungan Rp3.000 → jual Rp13.000.
5. Jaga Stok Barang
Belanja secukupnya, jangan menumpuk barang yang jarang laku. Barang laris boleh lebih banyak, barang sepi cukup sedikit.
Contoh:
Telur cepat laku → stok banyak.
Mie instan laku sedang → stok biasa.
Sirup laku sedikit → stok sedikit saja.
6. Jangan Sampai Uang Habis di Jalan
Kadang hasil dagang sudah lumayan, tapi habis untuk jajan, bensin, atau utang kecil-kecilan. Usahakan ada catatan pengeluaran harian supaya tahu bocornya di mana.
7. Sisihkan Uang untuk Darurat
Kalau bisa, simpan sebagian untung di tabungan. Biar ada cadangan kalau barang dagangan sepi atau ada kebutuhan mendadak.
Contoh:
Dari untung Rp2 juta, sisihkan Rp200 ribu tiap bulan.
8. Jangan Mudah Utang dan Piutang
Kalau belanja ke pemasok, usahakan bayar tunai atau tepat waktu. Kalau ada pembeli yang minta hutang, batasi. Jangan sampai uang dagang macet di orang lain.
9. Hitung Minimal Penjualan
Supaya tidak rugi, hitung berapa minimal jualan per hari.
Contoh:
Biaya tetap (sewa kios, listrik, dll) Rp1 juta per bulan. Kalau kios buka 25 hari, berarti minimal harus dapat Rp40.000 keuntungan bersih per hari untuk nutup biaya.
Penutup
Mengatur keuangan dagang itu bukan soal rumus ribet, tapi soal disiplin. Pisahkan uang, catat semua transaksi, jaga stok, dan sisihkan tabungan. Kalau konsisten, pedagang pasar pun bisa punya usaha yang sehat, untung jelas, dan lebih tenang jalannya.
1 Comment
[…] Tips Sederhana Mengelola Keuangan Dagang […]